SISTEM PENCERNAAN MAKHLUK HIDUP
Assalamu’alaikum
Hai anak-anak apakah kalian mempunyai hewan peliharaan?. Kalian pasti merawatnya dengan baik. Memberi makan memberi minum dan mengajak bermain. Tahukah kalian bahwa makanan dan minuman yang kita berikan kepada hewan akan diolah di tubuh mereka melalui sistem pencernaan. Nah pada pelajaran ini kita akan mempelajari semua hal tentang sistem pencernaan makhluk hidup.
SISTEM PENCERNAAN HEWAN RUMINANSIA
Hewan ruminansia
seperti sapi dan kerbau memiliki pencernaan yang agak berbeda dengan manusia. Karena hewan ini di kategorikan sebagai salah satu sistem
pencernaan hewan yang cukup unik. Makanannya yang berupa rumput atau tumbuhan,
tersusun atas banyak bahan selulosa yang sulit dicerna yang membuat sistem
pencernaan pada hewan ruminansia mempunyai struktur khusus.
Dalam hal ini berbeda dengan sistem pencernaan
pada hewan karnivora dan omnivore, yang hewan-hewan yang tergolong ruminansia
murni seperti sapi, kambing, kelinci dan juga domba yang dapat menguyah
makanannya hingga dua fase.
Nah untuk lebih jauh memahami dan mengetahu
tentang sistem pencernaan hewan ruminansia, simak uraian di bawah ini.
Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
Dilihat dari cara makan dan sistem
pencernaannya, pada hewan ruminansia atau hewan memamah biak termasuk hewan
yang unik. Mereka dapat mengunyah makanannya yang berupa rerumputan 2 fase.
Untuk fase yang pertama terjadi saat awal kali mereka makan, yang makanannya
itu hanya dikunyah sebentar dan masih kasar.
Lalu mereka menyimpan makanannya itu di dalam
rumen lambung, selang dalam waktu saat lambung sudah penuh, mereka lalu
mengeluarkan makanan yang dikunyahnya tadi untuk dikunyah kembali sampai
teksturnya lebih halus. Baru kemudian setelah halus, makanan tersebut masuk ke
dalam rumen lambung lagi.
Proses Pada Saluran Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia
Ditinjau dari jenis makanannya yang tersusun atas selulosa yang
sulit dicerna, pada hewan ruminansia mempunyai saluran sistem pencernaan
khusus. Yang adapun organ-organ pada saluran sistem pencernaan hewan
ruminansia, nah berikut ini untuk lebih jelasnya simak uraian dibawah ini.
Organ Rongga Mulut (Cavum Oris)
Dalam rongga mulut hewan ruminansia, terdapat 2 organ sistem
pencernaan yang mempunyai fungsi penting, yakni gigi dan lidah. Pada gigi
ruminansia berbeda dengan susunan gigi mamalia lain. Gigi seri (insisivus)
mempunyai bentuk yang sesuai untuk menjepit makanan berupa rumput, gigi taring
(caninus) tidak berkembang sama sekali, sedangkan gigi geraham belakang
(molare) memiliki bentuk datar dan lebar.
Organ Kerongkongan (Esofagus)
Esophagus atau yang disebut dengan kerongkongan merupakan saluran
organ penghubung antara rongga mulut dan lambung. Disaluran ini, makanan tidak
mengalami proses pencernaan. Mereka hanya sekedar lewat sebelum kemudian di
gerus di dalam lambung. Esofagus pada hewan ruminansia umumnya berukuran sangat
pendek yakni sekitar 5 cm, namun lebarnya mampu membesar (berdilatasi) untuk
menyesuaikan ukuran dan tekstur makanannya.
Organ Lambung
Setelah melalui esophagus, makanan akan masuk ke dalam lambung.
Lambung pada hewan ruminansia selain berperan dalam proses pembusukan dan
peragian, juga berguna sebagai tempat penyimpanan sementara makanan yang akan
dikunyah kembali.
Untuk ukuran ruang dalam lambung hewan ruminansia bervariasi
tergantung pada umur dan makanannya. Yang jelas ruangan lambung tersebut
terbagi menjadi 4 bagian yakni rumen (80%), reticulum (5%), omasum (7-8%) dan
abomasum (7-8%).
·
Rumen (Perut Besar)
Mula-mula makanan yang melalui kerongkongan akan masuk ke dalam
rumen, makanan ini secara alami telah bercampur dengan air ludah yang sifatnya
alkali dengan pH ± 8.5. Rumen berfungsi sebagi tempat penyimpanan sementara
bagi makanan yang telah ditelan, setelah rumen terisi cukup makanan, sapi akan
beristirahat sembari mengunyah kembali makanan yang dikeluarkan dari rumen ini.
Di dalam rumen, populasi bakteri dan Protozoa menghasilkan enzim
oligosakharase, hidrolase, glikosidase, amilase, dan enzim selulase.
Enzim-enzim ini berfungsi untuk menguraikan polisakarida termasuk selulosa yang
terdapat dalam makanan alami mereka. Enzim pengurai protein seperti enzim
proteolitik dan beberapa enzim pencerna lemak juga terdapat di sana.
·
Retikulum (Perut Jala)
Di reticulum, makanan diaduk-aduk dan dicampur dengan enzim-enzim
tersebut samapi menjadi gumpalan-gumpalan kasar (bolus). Pengadukan ini
dilakukan dengan bantuan kontraksi otot dinding reticulum. Pada gumpalan
makanan ini kemudian didorong kembali ke rongga mulut untuk dimamah kedua
kalinya sampai lebih sempurna saat sapi tersebut tengah beristirahat.
·
Omasum (Perut Buku)
Begitu gumpalan makanan yang dikunyah lagi itu ditelan kembali,
mereka akan masuk ke omasum yang melewati rumen dan reticulum. Di dalam omasum,
kelenjar enzim akan membantu penghalusan makanan secara kimiawi. Kadar air dari
gumpalan makanan juga dikurangi melalui proses absorpsi air yang dilakukan oleh
dinding omasum.
·
Abomasum (Perut Masam)
Abomasums merupakan perut yang sebenarnya karena di organ inilah
sistem pencernaan hewan ruminansia secara kimiawi bekerja dengan bantuan
enzim-enzim pencernaan. Didalm abomasums, gumpalan makanan dicerna melalui
bantuan enzim dan asam klorida. Enzim yang dikeluarkan oleh dinding abomasums
sama dengan yang terdapat pada lambung mamalia lain, sedangkan asam klorida
(HCI) selain membantu dalam pengaktifan enzim pepsinogen yang dikeluarkan
dinding abomasums, juga berperan sebagai desinfektan bagi bakteri jahat yang
masuk bersama dengan makanan. Seperti diketahui bahwa bakteri akan mati pada pH
yang sangat rendah.
Organ Usus Halus Dan Anus
Setelah makanan tersebut telah halus dari ruang abomasums makanan tersebut kemudian, didorong masuk ke usus halus. Di organ inilah sari-sari makanan diserap dan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Yang selanjutnya ampas atau sisa makanan keluar melalui anus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar